Besok, tepatnya tanggal 22 November 2007, rakyat Amerika akan merayakan hari Thanksgiving. Umumnya mereka merayakannya dengan mengadakan undangan makan malam bersama baik itu antar sesama teman atau sesama keluarga.
Thanksgiving kali ini merupakan yang ke-6 kalinya untukku. Apakah ada yang istimewa?? Oh tentunya ada.....tak lain adalah saling bertemu dan bersilaturahmi antara sesama keluarga dari pihak sang suami yang notabene berasal dari keluarga besar (sepuluh bersaudara dan suamiku adalah anggota keluarga yang termuda). Meskipun tidak lengkap karena dua orang kakak laki-lakinya telah meninggal dan dua orang kakak perempuannya tinggal jauh berlainan negara bagian, tetapi dari 5-6 anggota keluarga yang hadir dan telah mempunyai keturunan sampai ada yang di level dua di bawahnya (grandchildren/cucu-cucu) sudah sangat meramaikan suasana. Dari sanalah aku kenal satu per satu anggota keluarga dari suamiku. Tentunya tidaklah mudah karena jumlahnya yang teramat banyak. Namun begitu untukku merupakan keasyikan tersendiri dalam mengingat satu per satu nama-nama mereka.
Apa yang kutahu tentang sejarah Thanksgiving? Awalnya benar-benar tidaklah tahu karena memang aku bukanlah orang Amerika, tetapi mendengar sedikit cerita singkatnya dari sang suami, akhirnya tertarik juga hati ini untuk mengetahui lebih dalam tentang ceritanya yang dapat anda baca secara mendetail di situs ini.
Meskipun hari Thanksgiving ini bukanlah bagian dari budaya Indonesia dan terus terang aku sendiri belum merasakan kekentalan di dalamnya tetapi ada satu hal yang menjadi teladan dalam perayaan ini, yaitu ungkapan rasa syukur yang tulus kepada Tuhan Sang Pencipta yang telah menganugerahkan kasih setianya, berkat jasmani maupun rohani.
Implementasinya dalam kehidupanku terwujud melalui rasa syukurku yang teramat dalam, tak hanya diungkapkan hanya melalui hari Thanksgiving saja, atau saat sebelum dan sesudah makan, sebelum tidur dan sesudah bangun tidur, tetapi setiap saat.
Dalam sikap keseharian kita akan tampaklah bagaimana kita mengimplementasikan rasa ucapan syukur itu. Contohnya dapat diambil yang sederhana saja, misalnya kita tak mudah mengumpat, memaki-maki atau mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan terhadap hal-hal yang tak diinginkan terjadi dalam keseharian kita. Contoh lainnya adalah kita tidak mensyukuri berkat makanan jasmani yang telah tersedia. Ingatlah masih banyak mereka yang kelaparan. Untuk itu meskipun kita terkadang hanya mempunyai sepiring makanan yang cukup sederhana, marilah kita mengucap syukur. Dengan begitu kita akan belajar bagaimana kita menghormati setiap berkat yang DIA beri.
Apakah anda termasuk orang yang disebutkan di atas? Apabila 'iya' marilah anda bercermin diri sambil mengingat akan orang-orang lain yang berkesusahan dan berkekurangan. Dari sanalah hati anda akan teketuk bahwa setiap berkat-Nya walaupun sekecil apapun, patutlah kita berucap syukur kepada-NYA.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu (I Tesalonika 5:18)
Doaku: Terima kasih ya Tuhan atas segala berkat yang telah Engkau berikan kepadaku, atas kesehatanku, keluargaku, teman-temanku, pekerjaanku, aktifitasku dan lain-lain berkat jasmani maupun rohani. Ajarkanlah aku untuk mengucap syukur dalam segala sesuatu, dari hal yang terkecil hingga terbesar, yang tak berkenan maupun tidak berkenan di hati. Berikanlah aku kemurah-hatian kepada sesama yang berkekurangan agar di dalam kekuranganku pun, aku masih dapat menjadi berkat kepada sesama yang memerlukan. Di dalam nama-Mu aku panjatkan doaku. Amin.
Consider this case ...
Johnny is a worker in this huge company.
It is hard to describe his job apart from the word "Just a simple office worker"
Documenting stuffs, getting tasks from the higher management, getting yelled at, let alone getting punishment for something he should not get.
However, Johnny is a good fellow.
He does not a blackened heart.
He knows that each task makes him learn.
He knows that each yell makes him get new understandings.
He knows that one should behave positively against all odds.
That is him.
He also knows that he is just a simple worker.
However, he wants to do an extraordinary things.
"How?", You may ask.
Simply by encouraging fellow colleagues, the other office workers to strive for the best.
Less complains and more actions.
And not be grumbly but be cheerful.
He is a great friend to hang out with actually.
When you are down, you can just chat with him, and you will be recharged just like the black cat battery, Eveready.
Now, the company faces a crisis.
Each worker is called to have a private discussion (Actually decision about his fate in the company) by the managing director.
People can just see the decision for someone who has finished discussion just by analyzing his expression.
Some are smiling, joyful, singing, jumping around like a little froggy.
while ...
The others are in rage.
Hitting the walls, banging head, and so on.
No one understands the decision.
Most of the workers that they think should survive in the company, suddenly are fired.
It is beyond their understanding.
Why?
Now, it is time for our good friend, Johnny to enter the room.
There are some chairs, but to focus this story, I wont need to describe the content of the room in detail.
The managing director (MD) calls his name.
MD: "Are you Johnny?"
J: "Yes"
MD: "Tell us the reason why I should keep you here?"
And Johnny then start explaining the situation of the company, the drawback and the positive sides as well. All in detail. Additionally, he also mentions that some workers are in need to be encouraged at all times.
And here's the verdict.
MD: "Sadly Johnny. I dont know you. There are many people who claim they should stay in this company. But.. it is just I dont know you."
Surprised, Johnny then tries to mention all the good deeds he has done in the company.
But it has been decided.
And there he goes.. fired.
Friends.. Sorry for being harsh here.
“Afterward the other virgins came also, saying, ‘Lord, Lord, open to us!’
"Not everyone who says to Me, 'Lord, Lord,' shall enter the kingdom of heaven, but he who does the will of My Father in heaven." (Matthew 7:21 [NKJV], emphasis mine)
Kind regard,
Yoh 4:23 - Yet a time is coming and has now come when the true worshipers will worship the Father in spirit and truth, for they are the kind of worshipers the Father seeks.
Minggu lalu pastor di gerejaku share firman tentang worship. Aku mikirnya, kedengerannya topik yang biasa2 aja dan paling isinya itu2 aja, tentang worship itu lebih dari sekedar musik gitu2 deh. Hahaha.. *dasar anak sok tau* Tapi ternyata aku diberkati banget ama sharingnya. And I am reminded that sometimes I do take "worship" for granted :p
Menjadi pelayan Tuhan dalam bidang musik, worship itu kayanya bukan hal baru for me. Tapi justru karena bukan hal baru, makanya kadang suka lupa apa arti worship yang sebenarnya. Seringkali aku malah lebih fokus ke chord2 yg dimainkan biar bagus, tp lupa ga fokuskan hati ke Tuhan (which is actually the more important aspect in worship).
Sooo... hari ini mo share sedikit apa yang aku dapet about worship. Hehe... Kita mulai dari awal, cari di mana sih kata worship itu muncul pertama kali di alkitab. Ada yang tau??? (jgn nyontek jawaban di bawah ya... Hahahah...)
Ternyata teman2, worship itu muncul pertama kali di bible waktu Abraham hendak mempersembahkan anaknya kepada Tuhan! Mari kita baca....
Kej 22:3-5 Early the next morning Abraham got up and saddled his donkey. He took with him two of his servants and his son Isaac. When he had cut enough wood for the burnt offering, he set out for the place God had told him about. On the third day Abraham looked up and saw the place in the distance. He said to his servants, "Stay here with the donkey while I and the boy go over there. We will worship and then we will come back to you."
Aku yakin semua dah tau cerita tentang Abraham. Seseorang yang setia menunggu janji Tuhan 25 tahun untuk dapetin seorang anak, tapi kemudian Tuhan minta anak ini dipersembahkan. Trus gimana Abraham itu taat, Tuhan melihat kesetiaannya, dan akhirnya anak itu ga jadi dikorbankan. Beautiful story.... untung aku bukan Abraham, bisa ga jadi beautiful story lagi... ga mau korbanin anak... hahahahhaa...
Aduh kok jadi ngelantur... hahahahhaa... ok, kembali ke lappp-toppp... So! Apa yang kita bisa belajar tentang worship dr cerita ini?
....... *Kasih 5 menit untuk mikir*....... (jgn nyontek!!!)
Ga tau kalian berhasil come up with what answer... hahah.. tp yg aku dapet yaa:
1. Worship = giving your best
Spt Abraham yang rela beri yang terbaik dalam hidupnya (anak satu2nya lho!!) buat Tuhan, itulah worship yang Tuhan cari dari kita. Kerelaan kita untuk beri yang terbaik dalam hidup kita. Kadang kita ga sadar, kita pikir udah melayani di rumah Tuhan artinya sudah memberi yang terbaik. Tapi coba kita refleksi diri masing2, apa bener kita udah beri yang terbaik?
Waktu mo kasih uang persembahan, ambil lembaran duit yang gede ato kecil? Jam doa ama Tuhan, apa kita kasih waktu kita yg terbaik (waktu kita lagi fresh), ato cuma 5 menit sebelum tidur? Apa kita datang ke Tuhan setiap waktu, ato cuman kalo lagi ada masalah? etc etc.
Aku ga tau jawaban kalian, tapi yang jelas... aku sendiripun sadar kalo aku juga blum kasih yang terbaik buat Tuhan. Tapiiii... kan hari ini dah diingetin, so yuk kita sama2 berusaha untuk kasih yg terbaik! :) Ingat kalo Tuhan udah beri yang terbaik buat kita (anak satu2nya lho!!!) Huehuehuhe...
Lanjut.... next point...... Seringkali kita mikir worship itu berhubungan ama musik, ato saat2 kita menyembah Tuhan gitu lah. Tapi ternyata definisi worship lebih dari itu!
2. Worship = obedience
Abraham taat waktu Tuhan minta anaknya. Sebenernya yang Tuhan perduli itu bukan persembahannya, tapi kesetiaan dan ketaatan Abraham! Contoh lain yang menunjukkan kalo Tuhan itu lebih disenangkan dgn ketaatan drpd persembahan: Saul yang ga taat, dikira Tuhan senang dgn persembahannya (1 Sam 13)
Soo... sebenernya worship itu bukan cuman buat para pelayan musik. Worship itu related ke setiap dari kita... bagaimana kita menjalani hidup kita sehari2...
Apa kita mo taat perintah Tuhan, ato mo jalan sendiri? Apa kita tunduk kepada boss di kantor krn bible berkata untuk tunduk kepada majikan kita (Ef 6:5-8)? Apa kita suka curi2 waktu browsing internet di kantor, padahal alkitab berkata apapun yang kita perbuat, perbuatlah spt untuk tuhan (Kol 3:23)? Only you know the answer.... hehehe...
And I'd like to sum up with this.... Being a true worshipper means our lifestyle reflects worship anytime, anywhere. Bukan cuma action yg kita perbuat di hari minggu waktu kebaktian ato waktu saat teduh di rumah, tapi kita bisa worship Tuhan setiap saat dan di mana saja dengan tingkah laku kita (or bisa juga merendahkan Tuhan for that matter... :p).
Well, I hope we all learn something today. Mari jadi pelaku firman dan bukan pendengar saja supaya kita bisa lebih lagi worship Tuhan melalui hidup kita!
Have a blessed week!