Saya sedang kecewa.. karena saya baru saja gagal mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan. Setelah berhasil melewati technical test dan interview pertama, saya gagal di interview kedua. Saya merasa saya sering gagal. Hingga saya berpikir mungkin gagal adalah nama tengah saya..
Saya berpuasa, tapi tetap gagal.
Saya berdoa, tapi tetap gagal.
Saya berharap, tapi tetap gagal.
Kenapa Tuhan tidak menolong saya sekali ini saja?
Bukankah Dia adalah Allah yang tidak pernah gagal?
Saya tau, yang terlihat baik belum tentu baik, yang terlihat buruk belum tentu buruk, dan betapa jauhnya rancangan Tuhan dari rancangan saya. Mungkin saja Tuhan menyediakan hal yang lebih baik daripada pekerjaan yang saya inginkan ini, tapi yang saat ini saya lihat di depan mata saya adalah.. saya telah gagal. Gagal dan gagal. Dan saya yakin tidak ada seorang normal pun yang berpikir kegagalan adalah hal yang baik..
Tapi saya tidak ingin menulis sesuatu yang buruk. Saya ingin menulis sesuatu yang baik. Saya ingin menulis sesuatu tentang iman. Iman yang dapat menjembatani keinginan dalam hati dan kenyataan yang akhirnya menghancurkan. Satu-satunya hal yang buat saya mampu menerbitkan harapan.
Tulisan di bawah ini, yang akan saya ambil dari renungan harian yang saya baca, Our Daily Bread, mungkin adalah salah satu hal yang baik yang bisa saya tulis. Karena artikel berikut, adalah artikel yang saya baca tepat di hari ketika saya harus menjalani technical test dan interview pertama. Hari itu, saya membenci artikel ini, karena temanya tepat sekali dengan situasi saya, namun dengan akhir yang tidak saya inginkan. Berakhir gagal. Hari ini, dalam penggalian menemukan hal yang baik dari situasi saya yang buruk, saya melihat artikel ini sebagai sesuatu yang baik, karena artikel ini seolah-olah sudah dipersiapkan Tuhan untuk mengingatkan saya agar tetap bersyukur walaupun saya mengalami kegagalan.
Celebrating Disappointment
You have turned for me my mourning into dancing ~ Psalm 30:11
After receiving his second Academy Award, Denzel Washington said to his family, "I told you, if I lost tonight, I'd come home and we'd celebrate. And if I won tonight, I'd come home and we'd celebrate." Denzel, a Christian, was trusting God, whether in blessing or in dissapointment.
A Christian couple I know were inspired to follow Denzel's example. The woman was applying for a dream job that has just opened up where she worked. The interview went well, but she knew she might not get the position. Her husband suggested, "Let's make reservations at our favorite restaurant this Friday to celebrate - no matter what the outcome."
Soon the news came that someone else was offered the job. But that Friday the dissapointed couple still celebrated. While eating a delicious meal, they were able to count their blessings and renew their faith in the God who holds tomorrow's opportunities in His hand.
When the psalmist counted his blessings, he was lifted out of his despair and praised God, saying, "You have turned for me my mouning into dancing" (Ps. 30:11).
Are you facing a situation in which you could be disappointed? Why not set up a celebration to count your blessings no matter what the outcome? - Dennis Fischer
Thank God in your disappointment,
Celebrate His grace and love;
Know that He will never leave you
And will bless you from above. - D. De Haan
The pain of disappointment is soothed by a heart of gratitude
Yah, setidaknya saat ini saya bersyukur karena saya diingatkan untuk bersyukur. Hmm.. bersyukur karena diingatkan untuk bersyukur.. hehe, statement rekursif :P
Saya berpuasa, tapi tetap gagal.
Saya berdoa, tapi tetap gagal.
Saya berharap, tapi tetap gagal.
Kenapa Tuhan tidak menolong saya sekali ini saja?
Bukankah Dia adalah Allah yang tidak pernah gagal?
Saya tau, yang terlihat baik belum tentu baik, yang terlihat buruk belum tentu buruk, dan betapa jauhnya rancangan Tuhan dari rancangan saya. Mungkin saja Tuhan menyediakan hal yang lebih baik daripada pekerjaan yang saya inginkan ini, tapi yang saat ini saya lihat di depan mata saya adalah.. saya telah gagal. Gagal dan gagal. Dan saya yakin tidak ada seorang normal pun yang berpikir kegagalan adalah hal yang baik..
Tapi saya tidak ingin menulis sesuatu yang buruk. Saya ingin menulis sesuatu yang baik. Saya ingin menulis sesuatu tentang iman. Iman yang dapat menjembatani keinginan dalam hati dan kenyataan yang akhirnya menghancurkan. Satu-satunya hal yang buat saya mampu menerbitkan harapan.
Tulisan di bawah ini, yang akan saya ambil dari renungan harian yang saya baca, Our Daily Bread, mungkin adalah salah satu hal yang baik yang bisa saya tulis. Karena artikel berikut, adalah artikel yang saya baca tepat di hari ketika saya harus menjalani technical test dan interview pertama. Hari itu, saya membenci artikel ini, karena temanya tepat sekali dengan situasi saya, namun dengan akhir yang tidak saya inginkan. Berakhir gagal. Hari ini, dalam penggalian menemukan hal yang baik dari situasi saya yang buruk, saya melihat artikel ini sebagai sesuatu yang baik, karena artikel ini seolah-olah sudah dipersiapkan Tuhan untuk mengingatkan saya agar tetap bersyukur walaupun saya mengalami kegagalan.
Celebrating Disappointment
You have turned for me my mourning into dancing ~ Psalm 30:11
After receiving his second Academy Award, Denzel Washington said to his family, "I told you, if I lost tonight, I'd come home and we'd celebrate. And if I won tonight, I'd come home and we'd celebrate." Denzel, a Christian, was trusting God, whether in blessing or in dissapointment.
A Christian couple I know were inspired to follow Denzel's example. The woman was applying for a dream job that has just opened up where she worked. The interview went well, but she knew she might not get the position. Her husband suggested, "Let's make reservations at our favorite restaurant this Friday to celebrate - no matter what the outcome."
Soon the news came that someone else was offered the job. But that Friday the dissapointed couple still celebrated. While eating a delicious meal, they were able to count their blessings and renew their faith in the God who holds tomorrow's opportunities in His hand.
When the psalmist counted his blessings, he was lifted out of his despair and praised God, saying, "You have turned for me my mouning into dancing" (Ps. 30:11).
Are you facing a situation in which you could be disappointed? Why not set up a celebration to count your blessings no matter what the outcome? - Dennis Fischer
Thank God in your disappointment,
Celebrate His grace and love;
Know that He will never leave you
And will bless you from above. - D. De Haan
The pain of disappointment is soothed by a heart of gratitude
Yah, setidaknya saat ini saya bersyukur karena saya diingatkan untuk bersyukur. Hmm.. bersyukur karena diingatkan untuk bersyukur.. hehe, statement rekursif :P
3 komentar
Yes Olivia...
I know how you feel.
Been there, done that.
Maybe the following song lyrics can give you a little insight:
Anyway - Martina McBride
You can spend your whole life building
Something from nothin'
One storm can come and blow it all away
Build it anyway
You can chase a dream
That seems so out of reach
And you know it might never come your way
Dream it anyway
God is great
But sometimes life ain't good
And when I pray
It doesn't always turn out like I think it should
But I do it anyway
I do it anyway
This world's gone crazy
It's hard to believe
That tomorrow will be better than today
Believe it anyway
You can love someone with all your heart
For all the right reasons
In a moment they can choose to walk away
Love 'em anyway
God is great
But sometimes life ain't good
And when I pray
It doesn't always turn out like I think it should
But I do it anyway
I do it anyway
You can pour your soul out singing
A song you believe in
That tomorrow they'll forget you ever sang
Sing it anyway
Yea - sing it anyway
I sing
I dream
I love
Anyway
Kegagalan adalah sebuah awal langkah sukses.
Tahu nggak Olivia, ternyata tanpa kamu sadari, Olivia sudah sukses loh, nyatanya Olivia dpt bersyukur skrg dlm menghadapi kegagalan itu. Suatu berkat besar, dimana orang lain belum tentu dapat mengucap syukur dlm kegagalan mereka. Dan tetaplah percaya bahwa di balik kegagalanmu, DIA sebenarnya telah mempersiapkan sesuatu yg jauh lebih baik tanpa bisa dijangkau oleh pikiran Olivia.
Aku nggak hanya 'asbun' doang loh. Aku mengalaminya sudah banyak kali, dan di sana aku melihat Tuhan merencanakan yg terbaik dari yg terbaik yg tidak pernah aku pikirkan.
CONGRATULATION for YOUR DISAPPOINTED!!!!!!!!!!!!
GBU, friend !!!!!!!!!
Ya, kegagalan adalah langkah pertama dalam keberhasilan.
Seseorang yang berhasil belum LAYAK dianggap berhasil apabila belum pernah merasakan kegagalan.
Gbu
Posting Komentar